Praktikum
Laju Reaksi
LAJU REAKSI
Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan
|
||
1. Pipet
|
6. Labu takar
|
11. Corong
|
2. Gelas kimia 100 ml
|
7. Pengaduk
|
12. NaOH(s) → 2 gram
|
3. Gelas kimia 200 ml
|
8. Cawan
|
13. HCl 3 M → 41,7 ml
|
4. Gelas ukur besar
|
9. Timbangan kaki 3
|
14. H2SO4 → 2,8 ml
|
5. Gelas ukur kecil
|
10. Sendok kecil
|
15. Air → 100 ml
|
Cara Kerja :
- Percobaan I
- Timbang sebanyak 2 gram NaOH(s).
- Tuangkan NaOH (s) ke dalam gelas kimia dan larutkan dengan air ± 100 ml. Kemudian aduk hingga larut.
- Tuangkan larutan NaOH dari gelas kimia ke labu takar. Kemudian tambahkan air hingga volumenya 250 ml.
- Percobaan II
- Ambil sebanyak 41,7 ml HCl 3 M menggunakan gelas ukur.
- Tuangkan ke dalam gelas kimia dan tambahkan air ± 100 ml.
- Aduk hingga rata.
- Tuangkan larutan tersebut ke dalam labu takar dan tambahkan air sampai volumenya 250 ml. Kemudian kocok.
- Percobaan III
- Ambil 2,8 ml H2SO4 pekat menggunakan gelas ukur kecil.
- Siapkan 100 ml air dalam gelas kimia.
- Tuangkan sedikit demi sedikit H2SO4 pekat ke dalam gelas kimia sambil diaduk hingga rata.
- Tuangkan larutan tersebut ke labu takar dan tambahkan air sampai volumenya 250 ml. Kemudian kocok.
Perhitungan Percobaan :
- Percobaan I
Untuk membuat larutan 250 ml NaOH
dari NaOH padat, maka pertama kali yang dilakukan adalah menimbang NaOH padat.
Diketahui : volumenya 250 ml, Mr
NaOH 40
Ditanyakan : massa NaOH padat
Jawab :
nNaoH = 250 ml x 2 = 50
mmol = 0,05 mol
nNaOH = gram NaOH/Mr
0,05 = gram NaOH/40
Gram NaOH = 2 gram
Jadi, massa NaOH yang diperlukan
adalah 2 gram.
- Percobaan II
Untuk membuat larutan 250 ml HCl 0,5
M dari HCl 3 M, pertama kali yang dilakukan adalah menghitung volume HCl.
V1.M1 = V2.M2
250.0,5 = V2.3
V2 = 41,7 ml
Jadi, volume HCl yang diperlukan
adalah 41,7 ml
- Percobaan III
Untuk membuat larutan 250 ml H2SO4
dari H2SO4 padat dengan kadar air 98% adalah melakukan
perhitungan sebagai berikut.
Diketahui : c = 1,8 kg/dm3,
Mr H2SO4 = 98, V1 = 250 ml, M1 =
0,2 M
Ditanyakan : molaritas H2SO4
pekat dan V2
Jawab :
M = M
V1.M1 = V2.M2
250.0,2 = V2.18
50 = 18V2
V2 = 2,8 ml
Jadi, volume H2SO4
yang diperlukan adalah 2,8 ml (warna sama persis dengan air).
Kesimpulan :
Laju reaksi dipengaruhi oleh faktor
:
- Konsentrasi pereaksi.
- Suhu.
- Luas permukaan.
- Katalis.
- Tekanan.
Daftar Pustaka
- Purba, Michael. 2006. Kimia 2 untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Beberapa Senyawa kimia yang harus diperhatikan karena
berbahaya adalah :
H2SO4 (ASAM SULFAT)
Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam
mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama
industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton,
dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk
pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan
minyak.
Asam sulfat terbentuk secara alami
melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan
dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam
ini mampu melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan
menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi sulfida pirit oleh
oksigen molekuler menhasilkan besi(II), atau Fe2+
Potensi Bahaya :
Sifat-sifat asam sulfat yang korosif
diperburuk oleh reaksi eksotermiknya dengan air. Luka bakar akibat asam sulfat
berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini
dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan
kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan
air.
Asam sulfat dianggap tidak beracun
selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan kulit
yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan
aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran
pernafasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat
setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan
lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan kronis
aerosol asam sulfat yang paling umumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi.
Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas. Di Amerika
Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m³.
Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi
vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.
5. NaOH (Sodium Hidroksida/Soda Api)
Senyawa ini bersifat higroskopis dan menyerap gas CO2.
Potensi Bahaya:
Dapat merusak jaringan tubuh.
Kulit kena NaOH.
HCl (Hydro Chloric Acid) - Asam Klorida
Asam klorida adalah larutan akuatik
dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia adalah asam kuat, dan merupakan komponen
utama dalam asam lambung. Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam
industri. Asam klorida harus ditangani dengan wewanti keselamatan yang tepat
karena merupakan cairan yang sangat korosif.
Sejak Revolusi Industri, senyawa ini
menjadi sangat penting dan digunakan untuk berbagai tujuan, meliputi produksi
massal senyawa kimia organik seperti vinil klorida untuk plastik PVC dan
MDI/TDI untuk poliuretana. Kegunaan kecil lainnya meliputi penggunaan dalam
pembersih rumah, produksi gelatin, dan aditif makanan. Sekitar 20 juta ton gas
HCl diproduksi setiap tahunnya.
Potensi Bahaya : Asam klorida pekat
(asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam. Baik kabut dan larutan
tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi kerusakan
pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus. Seketika asam klorida bercampur
dengan bahan kimia oksidator lainnya, seperti natrium hipoklorit (pemutih
NaClO) atau kalium permanganat (KMnO4), gas beracun klorin akan terbentuk.
Keselamatan dan
pengamanan
|
|||
Penanganan dan
penyimpanan
|
:
|
Hindari kontak
langsung dengan asam. Cegah penghisapan uap atau kabut, dengan bekerja dalam
almari asam atau dengan ventilasi yang baik. Pengenceran asam dilakukan
dengan menambahkan asam sedikit demi sedikit ke dalam air dan bukan
sebaliknya. Ingat eksotermik ! Simpan asam dalam wadah yang kuat di tempat
berventilasi dan dingin. Jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar dan
logam. Perhatikan kebocoran wadah. kebocoran dapat merusak lantai.
|
|
Tumpahan dan kebocoran
|
:
|
Jangan sentuh tumpahan
asam. merusak kulit atau pakaian dan lantai. Netralkan tumpahan dengan
larutan soda atau kapur, sebelum disiram dengan air. Beri ventilasi.
Hati-hati terhadap tempat rendah (uap lebih berat dari udara). Pakai alat
pelindung diri dalam menangani tumpahan asam.
|
|
Alat pelindung diri
|
:
|
Paru-paru : filter
penyerap asam atau respirator udara.
Mata : pelindung muka. Kulit : sarung tangan (CPE, neoprene, PE), pakaian kerja. |
|
Pertolongan pertama
|
:
|
Penghirupan : bawa
korban ke tempat segar, cari pengobatan.
Terkena mata : cuci dengan air bersih (dan hangat) selama 20 menit dan segera bawa ke dokter |
|
Penanganan Tumpahan Bahan Kimia
Asam Sulfat, H2SO4
Jangan sentuh
tumpahan asam karena dapat merusak kulit atau pakaian dan lantai. Netralkan
tumpahan dengan larutan Soda atau kapur tohor, sebelum disiram dengan air. Beri
ventilasi. Hati – hati terhadap tempat rendah (uap lebih berat dari pada
udara). Pakai alat pelindung diri dalam menangani tumpahan asam.
Asam Klorida, HCl
Penanganan
kebocoran gas atau tumpahan larutan HCl harus memakai alat pelindung diri,
terutama pelindung pernafasan dan kulit. Uap dapat disemprot dengan air.
Tumpahan yang tidak diambil dinetralkan dengan soda atau kapur tohor. Siram
dengan air.