Jumat, 19 September 2014

ALAT PEMADAM KEBAKARAN

     Kebakaran dalam Laboratorium banyak terjadi karena pemanasan, ekstrasi, atau Destilasi pelarut organik. Prinsip utama dalam penanggulangan kebakaran adalah bahwa api sebelum membesar harus segera dapat dipadamkan. Semakin besar api semakin sukar dikuasai karena suhu yang lebih tinggi akan mempercepat proses kebakaran. Selagi api masih kecil harus segera dipadamkan dengan kain atau sarung basah atau selimut basah (fire blanket).
  
  • Jenis-jenis Bahan Api

  1.         Bahan Padat (Combustion Solids)
  2.         Kayu, Kertas, Kain
  3.         Cairan Mudah Terbakar (Combustible Liquid)
  4.         Petrol, Kerosene, Diesel, Methanol, Ethanol
  5.         Gas Mudah Terbakar (Combustible Gases)
  6.         Hydrogen, Methane, Butane, Carbon Monoxide
  7.         Bahan Logam (Combustible Matels)
  8.         Kalium (Potassium), Natrium (Sodium), Kalsium Magnesium


  • Jenis-jenis Pemadam Kebakaran

        Bergantung pada jenis api yang terjadi, berbagai macam pemadam kebakaran yang dapat dipakai adalah :

1. AIR

   Mudah diperoleh dengan cepat. Dalam pemadaman, air berfungsi sebagai pendingin dan menyelimuti bahan dari O2 oleh adanya uap air yang terbentuk. Air amat baik untuk api kelas A yaitu kebakaran kertas, kayu, karet, dan sebagainya. Tetapi pemadaman air berbahaya untuk:
  •         Kelas B : kebakaran pelarut organic karena justru akan membesarkan atau memperluas kobaran api. Kecuali pelarut organic tersebuk lebih berat air atau larut dalam air.
  •         Kelas C : kebakaran akibat listrik karena akan menimbulkan hubungan jarak pendek. Kecuali apabila listrik dipadamkan lebih dahulu.
  •         Kelas D : kebakaran logam-logam Alkali seperti Na dan K, karena akan memperbesar reaksi kebakaran.

2. BUSA

    Busa adalah dispersi gas dalam cairan yang berfungsi mengisolasi bahan dan oksigen. Pemadam kebakaran jenis busa cukup efektif untuk Api kelas A dan B, tetapi berbahaya untuk api kelas C dan D.

3. BUBUK KERING (DRY POWDER)

    Bubuk Kering adalah bubuk halus campuran bahan kimia seperti Na2CO3, K2CO3, KCl, (NH4)3PO4 dan sebagainya yang mudah mengalir apabila yang mudah mengalir apabila disemprotkan. Dalam pemadaman api, bahan tersebut berfungsi sebagai:

  1.     Melindungi bahan dari O2
  2.     Melindungi bahan dari radiasi panas
  3.     Menyerap radikal pembentuk reaksi rantai

    Jenis pemadam ini amat baik untuk api kelas A, B dan D, tetapi tidak efektif untuk tempat yang berangin atau diluar. Selain itu, api dapat timbul kembali (reignition) setelah dipadamkan.

4. GAS CO2

    Gas CO2 bertekanan tinggi, dengan efektif dapat dipakai untuk pemadaman segala jenis kebakaran api (A, B, C dan D). hal ini karena terjadi gas tersebut yang lebih berat dari udara dapat menutupi atau mengisolasi bahan yang terbakar dari O2. namun kelemahannya adalah dapat terjadi penyalaan kembali.

5. HALON

    Halon adalah senyawa hidrokarbonyang terhalogenasi (umumnya turunan metana dan etana). Jenis pemadam kebakaran ini berfungsi sebagai :
  1.     Pembentuk selimut inert yang mengisolasi bahan dari O2
  2.     Penyerap yang efektif terhadap radikal-radikal penyebab reaksi berantai.

     Sebagaimana gas CO2, halon dapat dipakai pemadaman api kelas A, B, C dan D. Mempunyai volume yang lebih kecil sehingga lebih praktis daripada CO2. Secara singkat penggunaan pemadam kebakaran dapat dilihat dari table berikut :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar