Sabtu, 13 September 2014

MATERIAL SAFETY DATA SHEETS

Material Safety Data Sheet (MSDS)  adalah kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Informasi tersebut diharapkan berguna untuk menumbuhkan naluri atau sikap mencegah, menghindari dan mampu menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi, serta sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya. Adapun contoh MSDS dari beberapa bahan kimia yang sering digunakan dalam praktikum maupun analisis yaitu sebagai berikut:


HCL

A.     IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
Nama Produk : Asam Hydrahloric.
Rumus Kimia : HCL.

B.     KOMOPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No. 7647-01-10.
Batas Pemaparan : 5 ppm (7.5mg/m3) (TLV-C).

C.     IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan terhadap yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit.
Akibat terhadap kesehatan :
Mata : Menyebabkan iritasi bahkan kebutaan.
Kulit : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis.
Tertelan : Menyebabkan luka bakar pada membram mukosa dimulut, dan esofagus.
Terhirup : Menyebabkan bronchitis kronis.

D.     TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Mata : Bilas dengan air selama 15 menit.
Kulit : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya dan lepas pakaian yang terkontaminasi.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air, hindari pemanis buatan.
Terhirup : Pindahkan korban ketempat yang cukup udara dan bawa kedokter.

E.      TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah terbakar.
Instruksi pemadaman api : dapat dilakukan dengan pemadam api biasa, wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air agar dingin, tetapi air tidak boleh masuk kewadah.

F.      TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar tutup dengan tanah kering, pasir kering atau material lain yang tidak terbakar diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari penyebaran atau kontak dengan air hujan.
Tumpahan dan kebocoran besar : Harus memakai alat pelindung diri terutama masker dan pelindung badan.
Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL, kacamata, sarung tangan.

G.     PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
Penanganan bahan : Bekerja dengan gas/uap HCL harus dalam lemari asam. Waspada terhadap kebocoran gas.
Pencegahan terhadap pemaparan : Gunakan pelindung tubuh.
Penyimpanan : Simpan ditempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali serta sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri sulfat dan amonium hidroksida.

H.     PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
Pengendalian teknis : Gunakan ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ketingkat serendah mungkin
Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL, kacamata, jas lab, pelindung muka, dan sarung tangan.

I.       SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Cair.
Bau : Menyengat.
Warna : Bening – agak kekuningan
Massa jenis : 2,13
Titik didih : 85 C
Titik lebur : -20 C
Tekanan uap : 20 mbar
Kelarutan dalam air : terlarut 82,3 g/100m
ph : 1

J.       REAKTIFITAS DAN STABILITAS
Sifat reaktifitas : senyawa HCL stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan terurai menjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat reaktif dengan logam dan menghasilkan gas hydrogen yang eksplosif.
Sifat stabilitas : stabil pada tekanan dan temperatur normal
Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
bahan yang harus dihindari : aluminium, amines, karbit, fluor, logam alkali, basa kuat, H2SO4, dll.
bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine

K.      INFORMASI TOKSIOLOGI
Nilai ambang batas : 5 ppm
terkena mata : iritasi dan kebutaan
tertelan LD 50 : 000 mg/kg
terhirup LC 50 : 3124 ppm/1jam
terkena kulit : luka bakar

L.      INFORMASI EKOLOGI
Dampak thdp lingkungan : menyebabkan ikan mati apabila air terkontaminasi dan menyebabkan perubahan pH.

M.    PEMBUANGAN LIMBAH
Sebelum dibuang harus dinetralkan dengan alkasi Ph = 9

N.     PENGANGKUTAN
Peraturan internasional : Peraturan DOT
Peraturan darat : truk tanki
peraturan laut : kapal laut
Peraturan udara : tidak ada


NAOH

A.     IDENTIFIKASI BAHAYA
Mata : Menyebabkan kebutaan
Kulit : Menyebabkan kulit terbakar dan iritasi
Tertelan : Merusak sistem pencernaan
Terhirup : Menyebabkan iritasi dipneumonia dan pernafasan

B.     PERTOLONGAN PERTAMA
Mata : Bilas dengan air selama 15 menit
Kulit : Bilas dengan air selama 15 menit
Tertelan : Bila korban sadar beri air dan minta bantuan medis
Terhirup : Beri nafas buatan, hirup udara segar

C.    SIFAT FISIKA dan SIFAT KIMIA
Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Bubuk kristal padat.)
Bau: Sedikit.
Rasanya: Garam.
Berat Molekul: 58,44 g / mol
Warna: Putih.
pH (1% soln / air): Netral 7
Titik Didih: 1413 ° C (2575,4 ° F)
Melting Point: 801 ° C (1473,8 ° F)
Spesifik Gravity: 2.165 (Air = 1)
Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air.
kelarutan:Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam gliserol, dan amonia. Sangat sedikit larut dalam alkohol. tidak larut dalam Asam klorida.

CH3COOH

A.     IDENTIFIKASI BAHAYA
Mata : Menyebabkan kebutaan
Kulit : Menyebabkan kulit terbakar dan dermatitis
Tertelan : Merusak sistem pencernaan
Terhirup : Menyebabkan iritasi dipneumonia dan pernafasan

B.     PERTOLOONGAN PERTAMA
Mata : Bilas dengan air selama 15 menit
Kulit : Bilas dengan air selama 15 m3enit
Tertelan : Beri minum yang banyak
Terhirup : Hirup udara segar

 ARANG AKTIF

A.     IDENTIFIKASI BAHAYA
Beresiko meledak dengan oksidator, minyak, halogen dan peroksida


B.     PERTOLONGAN KEBAKARAN
Padamkan dengan alat pemadam yang tidak bereaksi dengan arang aktif



Tidak ada komentar:

Posting Komentar